Ibnu Baththah Al-'Akbari (wafat 387 H) rahimahullah berkata:
"Sungguh berbagai fitnah dan hawa nafsu ini telah menampakkan hakikat sekian banyak manusia, telah menyibak berbagai selubung keadaan mereka yang buruk.
Maka, sungguh manusia yang paling pandai menjaga dirinya adalah yang paling bisa menjaga lisannya, paling sibuk dengan agamanya dan paling mampu meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya."
Al-Ibanah Al-Kubra (2/596)
قال ابن بطة العكبري (ت: ٣٨٧ ه)
"إن هذه الفتن والأهواء قد فضحت خلقا كثيرا، وكشفت أستارهم عن أحوال قبيحة،
فإن أصون الناس لنفسه أحفظهم للسانه، وأشغلهم بدينه، وأتركهم لما لا يعنيه".
[الإبانة الكبرى (٥٩٦/٢)]
Majmu'ah Hikmah Salafiyyah
Sehingga bisa di ambil faedah bawah Sikap agar selamat dari bahaya berbagai macam fitnah adalah
1. Menjaga lisan
2. Sibuk dengan urusan agama, terutama menuntut ilmu
3. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dunia dan akhirat.
Yang dimaksud dengan Fitnah disini adalah Cobaan dan Ujian (الابتلاء والاختبار)
Sebagaimana Firman Allah Ta’ala,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-Ankabuut: 2).
Sebagaimana Firman Allah Ta’ala,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-Ankabuut: 2).
Komentar
Posting Komentar