Siapakah Wali Allah Azza Wa Jalla ?

Alloh diatas Langit


Al-Imam ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang yang memiliki sifat seperti yang telah disebutkan Allah ‘azza wa jalla yaitu beriman dan bertakwa.” (Tafsir ath-Thabari, 11/132)

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Wali-wali-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah ‘azza wa jalla tentang mereka sehingga setiap orang yang bertakwa adalah wali-Nya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/422)

Al-Baidhawi rahimahullah berkata, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang-orang yang mewujudkan ketaatan kepada Allah ‘azza wa jalla dan orang-orang yang diberikan segala bentuk karamah.” (Tafsir al-Baidhawi, hlm. 282)

Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah mengatakan, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla dengan berbagai amalan yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya.” (Jami’ al-‘Ulum wal Hikam, hlm. 262)

Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah berkata, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang yang selalu melaksanakan segala yang dicintai Allah ‘azza wa jalla dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala perkara yang diridhai-Nya.” (Syarah al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah, hlm. 360)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang yang berilmu tentang Allah ‘azza wa jalla dan terus-menerus di atas ketaatan kepada-Nya dengan mengikhlaskan peribadatan.” (Fathul Bari, 11/342)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang yang beriman dan bertakwa.” Dalam kesempatan lain, beliau berkata, “Mereka adalah orang-orang yang beriman dan ber-wala’ (loyal) kepada Allah ‘azza wa jalla. Mereka mencintai segala yang dicintai-Nya, membenci segala yang dibenci-Nya, ridha terhadap segala yang diridhai-Nya, murka terhadap segala yang dimurkai-Nya, memerintahkan kepada segala yang diperintahkan-Nya, mencegah segala yang dicegah-Nya, memberi kepada orang yang Dia cintai untuk diberi, dan tidak memberi kepada siapa yang Dia larang untuk diberi.” (al-Furqan dalam kitab Majmu’atut Tauhid, hlm. 329)

Asy-Syaikh Hafizh Ibnu Ahmad al-Hakami rahimahullah mengatakan, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah setiap orang yang beriman kepada Allah ‘azza wa jalla, bertakwa kepada-Nya, dan mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (A’lamus Sunnah al-Mansyurah, hlm. 192)

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Wali Allah ‘azza wa jalla adalah orang-orang yang telah dijelaskan dalam firman-Nya (Yunus: 62—63).” Beliau menukilkan ucapan Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Barang siapa yang beriman dan bertakwa, dia adalah wali Allah ‘azza wa jalla.” (Syarah al-‘Aqidah al-Wasithiyyah hlm. 626)

Dari beberapa ucapan ulama di atas, sangat jelas bagi kita siapa yang dimaksud dengan wali Allah ‘azza wa jalla. Semua ucapan ulama tersebut tidak saling bertentangan walaupun ungkapannya berbeda-beda. Semua pendapat mereka bermuara pada firman Allah ‘azza wa jalla:

أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٦٢ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ ٦٣

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (Yunus: 62—63) [al-Furqan dalam kitab Majmu’atut Tauhid hlm. 339]

Komentar