Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah berkata, “Wali setan adalah orang-orang yang menyelisihi Allah ‘azza wa jalla dan orang-orang yang tidak mematuhi anjuran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka adalah ahli bid’ah, berdoa kepada selain Allah ‘azza wa jalla, mengingkari kemahatinggian Allah ‘azza wa jalla di atas ‘Arsy-Nya, memukul tubuh mereka dengan besi, memakan api, serta (perbuatan) lainnya dari amalan-amalan orang Majusi dan setan.” (al-‘Aqidah al-Islamiyah, hlm. 36)
Allah ‘azza wa jalla telah menjelaskan dalam Al-Qur’an pada banyak ayat tentang ciri-ciri dan sifat mereka serta apa yang diperbuat oleh tentara-tentaranya.
Dalil-Dalil Adanya Wali Setan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah membawakan dalil yang banyak tentang keberadaan wali setan di dalam kitab beliau al-Furqan Baina Auliya ar-Rahman wa Auliya asy-Syaithan, sebagaimana beliau juga membawakan dalil tentang wali Allah ‘azza wa jalla, ciri-ciri mereka, dan karamah yang Allah ‘azza wa jalla berikan kepada mereka.
Allah ‘azza wa jalla telah menjelaskan dalam Al-Qur’an pada banyak ayat tentang ciri-ciri dan sifat mereka serta apa yang diperbuat oleh tentara-tentaranya.
Dalil-Dalil Adanya Wali Setan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah membawakan dalil yang banyak tentang keberadaan wali setan di dalam kitab beliau al-Furqan Baina Auliya ar-Rahman wa Auliya asy-Syaithan, sebagaimana beliau juga membawakan dalil tentang wali Allah ‘azza wa jalla, ciri-ciri mereka, dan karamah yang Allah ‘azza wa jalla berikan kepada mereka.
Allah ‘azza wa jalla berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱلطَّٰغُوتِ فَقَٰتِلُوٓاْ أَوۡلِيَآءَ ٱلشَّيۡطَٰنِۖ إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا ٧٦
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang kafir berperang di jalan thaghut. Karena itu, perangilah wali-wali setan karena sesungguhnya tipu daya setan lemah.” (an-Nisa’: 76)
“Barang siapa menjadikan setan sebagai wali (pelindung) selain Allah, maka ia menderita kerugian yang nyata.” (an-Nisa’: 119)
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوۡلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمۡ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ١٧٥
“Sesungguhnya mereka tidak lain adalah setan yang menakut-nakuti wali-walinya (kawan-kawannya), karena itu janganlah kalian takut kepada mereka jika kalian benar-benar orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 175)
إِنَّا جَعَلۡنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ ٢٧
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (al-A’raf: 27)
Masih banyak lagi nash yang menjelaskan keberadaan wali setan di tengah-tengah orang yang beriman. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Barang siapa mengaku mencintai Allah ‘azza wa jalla dan ber-wala’ kepada-Nya namun tidak mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka dia bukan wali Allah ‘azza wa jalla. Bahkan barang siapa yang menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka dia adalah musuh Allah ‘azza wa jalla dan wali setan.”
Kemudian beliau berkata, “Walaupun kebanyakan orang menyangka mereka atau selain mereka adalah wali Allah ‘azza wa jalla. (Namun) mereka bukanlah wali Allah ‘azza wa jalla.” (al-Furqan dalam kitab Majmu’atut Tauhid, hlm. 331)
Komentar
Posting Komentar