Fitnah Terbesar Sepanjang Sejarah

Al-Masih ad-Dajjal adalah fitnah terbesar sepanjang sejarah manusia yang keluar menjelang hari kiamat pada zaman al-Mahdi. 


Makna al-Masih ad-Dajjal
Gelar al-Masih disandang orang dua sosok yang sangat bertolak belakang, yaitu al-Masih 'Isa bin Maryam dan al-Masih ad-Dajjal. Yang pertama adalah al-Masih kebenaran dan kejujuran, sementara yang kedua adalah al-Masih kedustaan dan kesesatan.


Dajjal dinamakan al-Masih karena salah satu matanya terhapus / buta, ada pula yang mengatakan karena apabila ia keluar nanti dia akan menyapu (yamsah) seluruh permukaan bumi. Ada pula yang mengatakan karena dia diciptakan terhapus separuh wajahnya, tidak ada mata tidak ada pula alisnya. Wallahua'lam. 

Adapun pengertian ad-Dajjal itu sendiri secara bahasa khalatha (mencampur) dan ghaththa (menutupi), yang berarti manipulasi dan kebohongan. Kata ad-Dajjal sudah menjadi isim 'alam bagi al-Masih sang pendusta dan buta sebelah matanya. Sehingga kalau disebutkan kata Dajjal maka yang segera ditangkap pengertiannya adalah si pembohong besar tersebut.

Dalil-dalil tentang hakekat Dajjal dan keberadaannya
Nabi bersabda :

"Tidak seorang Nabi pun diutus kecuali memperingatkan umatnya dari si buta sebalah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa dia itu buta sebelah matanya, adapun Rabb kalian tidaklah buta sebelah. Sesungguhnya antara kedua matanya tertulis kafir." [Al-Bukhori 7131, Muslim 2933]

Dalam Shahih al-Bukhori dan Shahih Muslim terdapat puluhan hadits tentang Dajjal. Al-'Allamah al-Albani rohimahumullah memiliki tulisan khusus tentangnya dengan judul "al-Masih ad-Dajjal" yang merupakan tulisan terbaik yang mengupas masalah Dajjal secara panjang lebar, berdasarkan sekian banyak hadits-hadits yang shahih. 


Al-Qadhi 'Iyadh rohimahumullah berkata "Hadits yang disebutkan oleh al-Imam Muslim dan yang lainnya tentang kisah Dajjal merupakan hujjah bagi madzhab ahlul haq akan kebenaran keberadaan Dajjal... 
Ini adalah madzhab Ahlus Sunnah dan seluruh para muhadditsin (ahli hadits), para fuqoha', orang-orang yang tajam pandangannya. Berbeda dengan orang-orang yang mengingkari dan meniadakannya dari kalangan Khawarij, Jahmiyyah, dan sebagian Mu'tazilah. Berbeda pula dengan al-Jubba'i tokoh Mu'tazilah... " (Lihat Syarh Shahih Muslim - bab Dzikr ad-Dajjal)


InsyaAllah bersambung ...

Komentar