Bismillah
Agama Islam adalah agama yang sempurna. Segala bentuk muamalah (interaksi) dan adab telah Allah dan Rasul-Nya jelaskan secara gamblang. Secara umum, manusia memiliki 3 bentuk muamalah yaitu muamalah dengan Robbnya, muamalah dengan sesama manusia, dan muamalah dengan makhluk lain. Semuanya telah dijelaskan oleh syariat yang sempurna ini.
Salah satu muamalah dengan makhluk lain adalah muamalah dengan hewan. Islam sangat memperhatikan hak hewan ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah yang artinya :
"Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berbuat baik dalam segala hal. Maka jikalau kalian ingin membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kalian ingin menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Tajamkanlah alat menyembelih dan jadikanlah hewan itu santai." [HR Muslim]
Adab-adab terhadap hewan merupakan ajaran mulia yang tidak kita dapati pada syariat lainnya. Dari yang paling kecil hingga yang besar semua sudah ada syariatnya dalam Islam. Walhasil agama Islam memang agama yang penuh rahmat, agama yang selamat.
Berkaitan dengan adab kepada hewan, Rasulullah pernah mengabarkan 2 kisah yang sangat menakjubkan.
Kisah pertama adalah kisah seorang wanita dan seekor kucing. Beliau bertutur yang artinya "Ada seorang wanita yang masuk neraka karena seekor kucing. Ia mengurungnya, tidak memberinya makanan dan tidak pula ia lepaskan agar dapat memakan serangga-serangga." [HR Bukhori dan Muslim]
Kisah kedua adalah kisah pezina dengan seekor anjing. Rasulullah menuturkan kisah ini yang artinya "Suatu ketika ada seeokor anjing yang berputar-putar di sebuah sumur. Rasa haus yang sangat itu hampir membunuhnya. Tiba-tiba seorang pezina dari Bani Isroil melihatnya, maka iapun melepaskan sepatunya (sebagai gayung untuk mengambil air sumur). Lantas iapun meminumkannya pada si anjing. Maka ia pun diampuni dengan sebab itu." [HR Bukhori dan Muslim]
Pada Hadits pertama [kisah 1] mengandung ancaman dari perbuatan zalim. Perbuatan zalim dapat menyeret pelakunya kedalam neraka, sekecil apapun itu. Dalam hadits tersebut juga ada sebuah peringatan untuk tidak meremehkan dosa meskipun itu dosa kecil apalagi dosa besar.
Adapun dalam Hadits kedua [kisah 2] didalamnya terdapat motivasi untuk berbuat baik kepada seluruh mahkluk-Nya. Siapun dan apapun itu, termasuk pada hewan. Pada hadits itu juga terdapat peringatan untuk tidak meremehkan sekecil apapun amal shalih.
Perhatikan kisah ini, wanita yang notebene seorang pezina diampuni oleh Allah hanya dengan memberi minum seekor ajing yang kehausan. Lantas tidak kemudian ini menjadi dalih bagi kita untuk berzina dan bermaksiat kepada Allah kemudian menutupnya dengan amal baik.
Siapa sangka perbuatan yang sering dianggap remeh mampu mengantarkannya pada tempat yang berbeda. Yang satu Allah masukkan kedalam surga, berbahagia dengan segala kenikmatan didalamnya. Dan yang lain Allah seret kedalam neraka, terkurung dalam penjara azab-Nya. Dua tempat yang sangat berlawanan.
So bagi saudara-saudara ku yang memiliki hewan peliharaan atapun yang tidak memiliki, maka berlaku adillah padanya, karena Allah telah mengatur semua urusan makhluk-Nya yang ada di muka bumi ini dengan sempurna.
Disusun di Toko Qmuslim.Com Surabaya
Rangkuman hasil baca dari Majalah Tashfiyah edisi 12 1433 H
Komentar
Posting Komentar